Sejarah Singkat Berdirinya YBPM

  • Yayasan Badan Pendidikan Masehi (Sekarang Yayasan Bina Pelayanan Mashi) didirikan oleh Jemaat Gereja Muria Indonesia di Kudus (GKMI Kudus), dengan dibuatnya Akte pendirian Yayasan di hadapan Notaris R.M.Poerbokoesoemo pada 31 Desember 1957; dan jemaat Gereja itu sendiri sudah ada di Kudus sejak tahun 1928.
  • Walaupun Akte Yayasan dibuat  baru pada 31 desember 1957, akan tetapi jauh sebelumnya, yaitu pada bulan Agustus 1954 telah dimulai dengan SR kelas 1 dengan guru Ibu Ny. Ang Bwan Kiem di salsah saru Ruang di Pastoro Gereja yang lama (sekarang tempat parkir gereja Rayon 1 di Jl. KH Wahid Hasyim 74 Kudus). Walaupun demikian ada beberapa murid di kelas 2 yang diikutkan. Jumlah murid pertama adalah 19 orang.
  • Agustus 1955, dibukalah TK Masehi yang diasuh Ibu Purwati dibantu Ibu Toetoet ditempat bekas SR kelas 1. Kemudian SR menempati Aula dibelakang Gereja yang disekat-sekat dengan papan untuk kelas-kelas. Tahun-tahun selanjutnya mulailah lebih banyak guru-guru yang mengajar di SR Masehi
  • Dapat kita bayangkan betapa sulitnya Guru-guru memberi pelajaran dalam kondisi seperti itu. Tahun-tahun pertama ini sungguh merupakan masa perjuangan yang berat untuk mempertahankan kelangsungan hidup sekolah Masehi.
  • Yayasan belum mempunyai cukup dana untuk mengadakan Gedung Sekolah yang memadai, murid bertambah banyak, dan aula di belakang Gereja sudah tidak cukup  lagi. Dalam hal ini, kami mengingat akan perjuangan yang gigih dari almarhum Bapak Sutanto (Tam Kim Liat) dan bapak Tee Thiam Kwie yang didukung oleh segenap jemaat GKMI yang dipimpin oleh Pendeta Limuil (Liem Liong Tjoen).
  • Mereka telah mencurahkan segenap tenaga untuk menghimpun dana demi kelangsungan dan kemajuan YBPM.
  • Dengan berkat Tuhan yang tidak pernah meninggalkan pekerjaan yang dimulaiNya, melalui perjuangan mereka yang gigih itu, maka akhirnya dapatlah dibangun sebuah gedung sekolah di Jl. Wahid Hasyim No.89 (Sekarang SMP Masehi).
  • Gedung tersebut mulai dipakai untuk TK dan SR pada tahun ajaran 1960/1961. Pada tahun 1961 SR Masehi melepaskan kelulusannya yang pertama maka perlu dipikirkan adanya SMP Masehi.
  • Pada tahun 1964 YBPM di bawah pimpinan Bapak Oei Kian Ik dan Bapak Kwik Hock An, yayasan membuka SMP Masehi dengan mengambil tempat di Gedung SR Masehi tersebut. Pelajaran diberikan pada siang hari dan dipimpin Bapak Ong Hway Gie. Namun, karena kesehatannya tidak memungkinkan, setelah empat bulan Bapak Oeng mengundurkan diri, dan Pengurus menugaskan Bapak Go Tjoe Lok untuk memimpin sekolah SMP itu.
  • Dengan meletusnya G.30.PKI, tahun 1965, maka Pemerintah telah menutup sekolah-sekolah Tiong Hoa dan Baperki serta menunjuk sekolah Masehi dan Katholik untuk menampung murid-murid dari kedua sekolah tersebut. Karena peristiwa itu juga, maka tahun ajaran 1965/1966
  • diperpanjang dengan enam bulan, sehingga tahun ajaran bukan lagi mulai bulan Agustus melainkan pada bulan Januari. Pada akhir tahun 1967 SMP Masehi melepaskan lulusannya yang pertama dengan hasil yang amat memuaskan, walaupun mereka harus mengikuti ujian Nagara.
  • Pada tahun itu hanya ada SMA Negeri di Kudus, sehingga tidak mudah bagi anak didik kita untuk mendapatkan tempat di SMA Negeri.
  • Maka pada tanggal 8 Januari 1968, menjelang akhir jabatannya, Pengurus membuka SMA Masehi di Gedung itu juga, dan dimulai dengan kelas 1 dengan jumlah murid 25 orang dan pelajaran diberikan pada siang hari, serta menugaskan Bapak Go Tjoe Lok untuk memimpin sekolah SMA tersebut.
  • Selanjutnya Yayasan dibawah pimpinan Bapak Jusuf Budi Susatyo dihadapkan pada kenyataan, bahwa Yayasan telah membuka TK,SD,SMP, dan SMA, didalam satu gedung yang tidak seberapa luas itu di Jl. KH Wahid Hasyim 89. Dapatlah dibayangkan betapa beratnya tantangan yang harus segera dihadapi oleh Pengurus.
  • Akhirnya, karena kemurahan Tuhan yang ajaib,walaupun Yayasan belum mempunyai dana, pada akhir tahun 1968 Pengurus berhasil membeli sebidang tanah seluas 2.000 m2 dan diatasnya sudah ada gedung besar yang bangunannya sudah tua, tetapi masih dapat ditempati dan terletak di Jl KH Wahid Hasyim No.51 (Sekarang SMA Masehi).
  • Sementara menunggu pemugaran sederhana dari Gedung tua itu dan menyiapkan bangku-bangku sekolah, ternyata keadaan sudah tidak bisa dipertahankan lagi, TK harus segera dipindahkan dari gedung di Jl.KH Wahid Hasyim No.89 itu.Terpaksa Yayasan meminjam rumah Bapak Go Tjoe Lok dan dilengkapi dengan tenda, supaya dapat dipakai untuk TK. Maka pada awal tahun 1969 TK Masehi menempati tempat tersebut, selama kurang lebih tiga bulan, anak-anak TK diasuh dibawah tenda di rumah Bapak Go Tjoe Lok.
  • Akan tetapi pada awal kwartal ke II tahun 1969, TK, SMP, dan SMA sudah dapat dipindahkan dalam Gedung tua di Jl. KH Wahid Hasyim No.51 dan pelajaran dapat diberikan pada pagi hari. Dan SD Masehi dipisah menjadi SD I dan SD II, karena jumlah murid dalam tiap kelas sudah jauh melebihi ketentuan, dan pelajaran diberikan pada pagi hari dan pada siang hari. Secara bergiliran kemudian Yayasan dibawah pimpinan Bapak Drs. Peter Hartanto (Drs. Tan Gwan Hien) dengan bantuan Tee Thiam Kwie dan Bapak Tan Kiem Liat, berhasil membeli sebidang tanah milik ahli waris almarhum Tee Siem Tat yang terletak di Jl. KH Wahid Hasyim 59, tepat didepan Gereja Rayon I. Pengurus juga berhasil membangun sebuah gedung untuk TK diatas tanah tersebut dan yang pemakaiannya diresmikan tepat pada tanggal 1 Januari 1971.
  • Pada tahun 1973, Yayasan dibawah pimpinan Bapak Liem Thay Min berhasil merealisir pembangunan 4 buah ruang kelas untuk SMP diatas tanah di Jl. KH Wahid Hasyim No.51. Pada tahun berikutnya dengan mendapat bantuan dari Kom Over de Brug, Yayasan dapat mulai membangun sebuah gedung sekolah bertingkat dua. Akan tetapi dana hanya cukup untuk membuat lantai bawah yang terdiri 5 ruang kelas.
  • Pembangunan gedung sekolah bertingkat 2 itu diteruskan dan diselesaikan pada waktu Yayasan dibawah pimpinan Bapak Dr.Budi Mulyono. Pembangunan itu dapat diselesaikan, karena pelayanan dan pengorbanan yang tidak mungkin kita lupakan dari Bapak Daud Darmawan Karunia. Walaupun pada saat itu Yayasan belum mempunyai dana, akan tetapi Bapak Daud tetap meneruskan pembangunan gedung Sekolah bertingkat 2 itu hingga selesai. Gedung tersebut digunakan untuk SMP dan SMA dengan jumlah ruang 18 buah. Dengan selesainya pembangunan SMP dan SMA ini, maka mulailah sarana pendidikan lebih memadai dengan TK di Jl. KH Wahid Hasyim No.59, SD di Jl. KH Wahid Hasyim No.89, SMP dan SMA di Jl. KH Wahid Hasyim No.51
  • Perkembangan SD Masehi I dan SD Masehi II dalam satu komplek dengan ruang kelas yang jumlahnya kurang (hanya ada 6 kelas), mengharukan digilirnya menjadi kelas pagi dan kelas siang. Hal ini dirasakan kurang ideal dan mendorong pengurus untuk dapat membangun sarana dengan jumlah kelas yang cukup (minimal 10 kelas) untuk dapat memungkinkan semua murid masuk pagi.
  • Dengan cara yang sungguh ajaib, Tuhan menjawab kebutuhan ini. Bekas pabrik rokok Pompa di Jl. KH Wahid Hasyim 29-31 seluas 3700 M2 ditawarkan kepada kita. Pengurus berminat dan sepakat menawarnya. Tetapi harga yang ditawarkan jauh diatas kemampuan. YBPM secara manusia, tidaklah mungkin membeli ! tetapi Tuhan membuka jalan melalui seorang darmawan yang tiba-tiba digerakan hatinya memberikan dana Rp 150 juta pada saat yang tepat. Dengan dana itu, tanah dapat dibeli dan masih ada sisa dana untuk membangun sebuah SD berlantai 2 dengan 10 kelas yang megah. Puji Tuhan !. Gedung SD Masehi diresmikan pemakaiannya pada tanggal 27 Oktober 1985. Sarana di komplek SD Masehi dilengkapi lagi dengan dibangunnya sebuah aula yang megah yang diberi nama Graha Kinasih. Aula ini diresmikan pada tanggal 18 Desember 1993 dengan biaya Rp 132 juta.
  • Satu anugerah lagi melengkapi sarana sekolah Masehi dengan dibangun nya TK Masehi yang baru di satu komplek Jl. KH Wahid Hasyim 31. Bangunan 2 tingkat ini selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 19 Juli 2003. Bangunan di tingkat 2 untuk sementara digunakan untuk kegiatan Akademi Kebidanan Mardi Rahayu yang telah mendapat ijin dan mulai kegiatan pada September 2004. Bangunan bekas TK Masehi di Jl. KH Wahid Hasyim 59 selanjutnya diserahkan untuk menjadi Pastori GKMI Kudus.
  • Demikianlah sejarah singkat perjalanan Sekolah-sekolah Masehi Kudus. Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memakai dan memberkati Sekolah Masehi menjadi manfaat bagi masyarakat kota Kudus dan sekitarnya.

 

VISI

Yayasan penyelenggara pendidikan yang beridentitas Kristen secara formal dan esential untuk membentuk dan menghasilkan pribadi anak didik/siswa yang berkarakter :

  1. Cinta Tuhan
  2. Cinta Sesama
  3. Cinta Keluarga
  4. Cinta Damai
  5. Cinta Kebenaran
  6. Cinta Pengetahuan
  7. Cinta Karya
  8. Cinta Alam
  9. Cinta Tanah Air

Penjelasan :

  • Secara formal, artinya menyandang nama Kristen dan dibawah afiliasi gereja (dalam hal ini : Gereja Kristen Muria Indonesia – GKMI Kudus).
  • Secara Esensial, artinya bahwa penyelenggaraan pendidikan tersebut dijiwai oleh nilai-nilai Kristen dalam setiap aspeknya (SDM, pola interaksi, kepemimpinan dan pengelolaan, kurikulum, paradigma dalam proses KMB, termasuk outcamenya)

MISI

Menyelenggarakan pendidikan Kristen yang dikelola secara profesional dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi dengan melaksanakan:

  1. Pendidikan berdasarkan pengenalan dan penjiwaan terhadap nilai-nilai Kristen yang terwujud dalam etos, aspek dan perilaku serta menularkan nilai-nilai tersebut dalam proses pendidikan melalui keteladanan hidup.
  2. Pendidikan yang bermutu, berprestasi serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat, nusa dan bangsa.

Sasaran Misi:

  1. Sinergi pelayanan antara YBPM dan GKMI Kudus sebagai representasi Pendiri YBPM dalam kerangka YBPM sebagai bagian integral GKMI Kudus
  2. Sumber Daya Manusia (SDM): a) Dalam dunia pendidikan: yayasan/guru/dosen/karyawan, siswa dan orang tua siswa. b) Dalam gereja dan pelayanan : YKK Mardi Rahayu. c) Dalam dunia kerja/profesi : Alumni-IKAMAKU, simpatisan.
  3. Sarana dan prasarana proses belajar mengajar

 

MOTTO

TINGGI IMAN, TINGGI ILMU, TINGGI PENGABDIAN

 

LAMBANG

Penjelasan Logo YBPM

  • Rantai melingkar dengan mata rantai tak terputus dengan latar belakang warna biru.
  1. Hal ini melambangkan semangat persatuan : bergandeng tangan, bahu membahu, saling mendukung dalam damai, yang diharapkan menjiwai seluruh elemen yang terlibat dalam pelayanan YBPM.
  2. Disamping itu, warna biru adalah simbol perdamaian abadi, mewakili semangat yang menjadi ciri khas gereja mennonite sebagai salah satu gereja perdamaian. YBPM yang adlah kepanjangan tangan GKMI Kudus sebagai salah satu Gereja Mennonite, diharapkan menjalankan juga misi perdamaian ini.
  • Salib Merah dengan latar belakang warna ungu.
  1. Ini adalah penegasan indentitas YBPM sebagai lembaga Kristen yang mendasarkan pelayanannya atas karya penebusan Kristus.
  2. Salib juga adalahlambang penegasan komitmen YBPM untuk membina para peserta didik menjadi orang-orang yang tinggi iman
  3. Selain itu salib adalah simbol dari pengabdian Kristus yang penuh kerelaan berkorban, yang diharapkan juga menjadi salah satu etos utama setiap elemen yang terlibat dalam pelayanan di YBPM
  4. Hal ini juga menjadi penegas komitmen YBPM untuk membina para peserta didik menjadi orang-orang yang tinggi pengabdiannya.
  5. Warna ungu adalah simbol kemuliaan, yang hendak menegaskan bahwa pengabdian sekalipun tampak berat dan penuh pengorbanan, merupakan hal yang bernilai mulia.
  • Kitab terbuka. Hal ini bermakna ganda
  1. Sebagai simbol Alkitab yang memiliki makna bahwa YBPM mengakui bahwa permulaan pengetahuan ialah takut akan Tuhan. pola pendidikan di YBPM tidak membuat pemisahan/polarisasi antara iman dan ilmu, sebaliknya justru merupakan integrasi antara iman dan ilmu pengetahuan.
  2. sebagai simbol buku ilmu pengetahuan, yang memiliki makna bahwa YBPM berkomitmen sungguh melengkapi peserta didik di sekolah-sekolah yang ada di bawah naungannya menjadi orang-orang yang tinggi ilmu.
  • Obor yang menyala merupakan simbol komitmen pelayanan YBPM untuk dapat menjalankan peran sebagai terang dunia, sesuai dengan panggilan Tuhan Yesus Kristus.
  • Tulisan YBPM KUDUS berwarna hitam . Warna Hitam salah satu warna “kehambaan” dan “perendahan diri”. Dengan tulisan identitas YBPM KUDUS yang berwarna hitam, setiap elemen yang terlibat di dalam pelayanan di YBPM diingatkan bahwa semua adalah “hamba” yang melakukan tugasnya sebagai wujud pelayanan bagi Tuhan.